Menurut Zamakhsyari Dhofier, Pondok Pesantren memiliki 5 elemen pokok:

  1. Asrama; Asrama adalah tempat bermukim santri selama berada di Pesantren. Biasanya satu asrama terdiri dari beberapa lantai dengan sejumlah kamar. Satu kamar santri (Sunda: Kobong) diisi oleh bebrapa santri.
  2. Masjid; Selain tempat beribadah, di pesantren, masjid juga digunakan juga untuk mengaji atau menyampaikan pengumuman.
  3. Santri; Menurut C.C. Berg istilah “santri” berasal dari kata shastri yang dalam bahasa Sansakerta berarti “orang yang mempelajari kitab-kitab suci agama Hindu”. Serelah Islam berkembang di Nusantara, istilah ‘santri’ menunjuk pada orang yang belajar di pondok pesantren.
  4. Kiyai; Selain sebagai pengajar, Kiyai senantiasa menjadi pendidik para santri. Kiyai lebih seperti ayah/ibu ketimbang seperti rektor atau kepala sekolah.
  5. Pengajian Kitab Kuning; Awalnya istilah kitab kuning muncul karena kitab klasik yang dipelajari santri dicetak dikertas berwarna kekuning-kuningan atau cream. Meski kitab klasik sekarang banyak dicetak dengan kertas putih, istilah kitab kuning terlanjur nyaman di bibir para santri.