Pada masa Kerajaan Spanyol, terdapat beberapa ilmuwan Muslim di kedokteran. Kekhalifahan Umayyah di Al-Andalus (wilayah Spanyol modern) dan kerajaan-kerajaan Islam sebelumnya di Spanyol memiliki tradisi ilmiah yang maju, termasuk dalam bidang kedokteran.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah kedokteran Muslim di Spanyol adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi, juga dikenal sebagai Albucasis (936-1013 M). Ia adalah seorang ahli bedah terkemuka pada masanya dan dikenal sebagai “Bapak Bedah Modern”. Albucasis menulis karya monumentalnya yang berjudul “Al-Tasrif”, yang terdiri dari 30 jilid dan mencakup berbagai aspek kedokteran dan bedah. Buku ini menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah kedokteran dan menjadi acuan penting bagi ilmuwan-ilmuwan Eropa selama berabad-abad.

Selain Albucasis, terdapat juga beberapa ilmuwan Muslim lainnya yang berkontribusi dalam bidang kedokteran di Spanyol pada masa itu. Di antaranya adalah Ibn Zuhr (Avenzoar, 1091-1161 M), seorang dokter dan ahli farmakologi yang mengembangkan metode baru dalam praktek bedah. Kemudian ada juga Averroes (Ibn Rushd, 1126-1198 M), seorang filsuf, dokter, dan cendekiawan yang menggabungkan pemikiran Aristoteles dengan pemikiran Islam.

Selain Albucasis, Ibn Zuhr, dan Averroes, terdapat beberapa ilmuwan Muslim lainnya yang berkontribusi dalam bidang kedokteran pada masa Kerajaan Spanyol. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Al-Zahrawi (936-1013 M): Juga dikenal sebagai Abulcasis atau Albucasis, ia merupakan ahli bedah yang sangat dihormati pada masanya. Karyanya yang terkenal adalah “Al-Tasrif”, sebuah ensiklopedia medis yang mencakup berbagai aspek kedokteran dan bedah.
  2. Ibn al-Jazzar (898-979 M): Seorang dokter terkemuka yang lahir di Tunisia, tetapi juga berpraktik di Cordoba, Spanyol. Ia menulis banyak karya dalam bidang farmakologi, termasuk “Kitab al-Qanun fi al-Tibb” (Buku Kanun dalam Kedokteran), yang mencakup pengetahuan medis pada saat itu.
  3. Al-Razi (864-930 M): Meskipun Al-Razi (Rhazes) tidak berasal dari Spanyol, ia adalah seorang ilmuwan Muslim terkenal yang karyanya memengaruhi perkembangan ilmu kedokteran di seluruh dunia Islam. Meskipun dia tidak tinggal di Spanyol, karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Spanyol dan mempengaruhi praktik kedokteran di Al-Andalus.
  4. Ibn Tufail (1105-1185 M): Meskipun lebih dikenal sebagai seorang filsuf, Ibn Tufail juga memiliki pemahaman yang luas dalam kedokteran. Ia menulis karya filosofis yang terkenal, “Hayy ibn Yaqzan”, yang juga mencakup aspek-aspek kedokteran dan kesehatan.

Ilmuwan-ilmuwan Muslim ini tidak hanya berkontribusi dalam bidang kedokteran, tetapi juga dalam bidang-bidang ilmiah lainnya seperti matematika, astronomi, dan filsafat. Karya-karya mereka berpengaruh secara luas dan menjadi dasar bagi kemajuan ilmiah di dunia Barat pada masa Renaisans. Meskipun pada akhirnya dominasi Islam di Spanyol berakhir dengan penaklukan oleh penguasa Katolik pada abad ke-15, warisan ilmiah dan intelektual yang mereka tinggalkan terus mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan. Ilmuwan-ilmuwan ini merupakan contoh beberapa tokoh penting dalam sejarah kedokteran Muslim di Spanyol pada masa Kerajaan Spanyol. Kontribusi mereka membantu memelihara tradisi ilmiah dan memajukan pengetahuan dalam bidang kedokteran selama periode tersebut.